Tahukah?
Perempuan (Hawa) diciptakan untuk mendampingi laki-laki (Adam) agar dia (Adam) tak sendiri.
Tahukah?
Perempuan (Adam) diciptakan untuk melengkapi laki-laki (Adam).
Dan tanpa perempuan (Ibu) kita takkan tercipta.
Perempuan, yah mungkin kita makhluk yang lemah. Tapi lihatlah, walaupun kami lemah, kami tetap berusaha tegar.
Perempuan, yah memang kami memang makhluk yang sensitif. Untuk itu mengapa perempuan sering menangis, karena menangis ungkapan hati kami. Ya, mungkin itu terlihat cengeng, lemah, dan merepotkan. Dan sering kali 'mereka' bertanya "Mengapa selalu saja menangis, tidak ada hal lain saja". Tapi dibalik semua itu, ketika seorang perempuan menangis, itu merupakan ungkapan kami betapa terlalu beratnya beban bagi kami, terlalu bahagianya hati kamu ataupun sakitnya perasaan kami. Dan dengan menangis, segala beban bagi kami *sedikit* terkurang. Menangis itu awal jadi tegar *menurut pendapat sahabatku* dan menangis bukan berarti cengeng, bukan.
Perempuan, yah kami bukan makhluk yang sepele. Kami melakukan banyak tugas yang mungkin tidak 'mereka' lakukan, kami harus mengerjakan urusan rumah, kami tidak sesantai yang 'mereka' kira, kami, perempuanlah yang kelak mengurus apa yang 'mereka' ingin dan butuhkan.
Perempuan, yah 'mereka' sering bilang "Bisa apa mereka?" tahukah? Perempuan akan menyerahkan segala raga dan jiwanya ketika akan melahirkan kita, perempuan berjuang dengan semua tenaganya agar kita hidup, walaupun perempuan tahu hanya ada satu pilihan, kehilangan kita atau menyerahkan jiwa dan raganya. Dan tahukah? Perempuan memilih untuk menyerahkan jiwa dan raganya.
Ya, perempuan. Mahkota penuh berlian. Memang terdengar berlebihan, tetapi tahukah? Berlian-berlian itu harga diri kami. *pelajaran yang baru aja aku tau*
Perempuan, bukan makhluk yang lemah dan sepele yang 'mereka' kira.
Karena perempuan, dapat tersenyum saat hatinya menangis dan tegar saat dirinya rapuh.
Dan kami, perempuan selalu ingin membuat 'mereka' bahagia walaupun mungkin 'mereka' tak pernah mengerti apa yang kami ingin.
Dan kami, perempuan, selalu mencoba tegar dihadapan 'mereka' walaupun hatinya menjerit, merintih, dan rapuh. Karena kami bukan mahkluk yang cengeng.
Karena kami, perempuan, ingin dihargai.
inspirasi dari notes Manda Atta.