Nggak. Kata "nggak" nggak selamanya diartiin negatif. Bagaimana-mengapa-apa. Cuma pengen sedikit lebih dihargai, bukan ego. Ada lo perbedaan mencoloknya. Mungkin kalo ego semuanya nggak akan se-ordinary or se-wajar ini, nggak akan bisa. Terlalu memaksa juga ngapain, mau buat semakin kekekang? Or semakin disudutkan?
Waktu udah beda, sekarang bukan waktunya buat kayak gini-gitu lagi. Diam bukan berarti nggak peduli lo, "nggak" kan nggak selalu negatif, right? Buat keadaan se-normal dan se-wajar mungkin its not easy. Seenaknya. Semua ada tahapnya, ada waktunya, ada perasaan.....yang nggak gam-pang.
Iya seharusnya dan memang harusnya kayak gini, itu resikonya. Tapi semua itu juga harus ada "feedback" yang sepaham, bukannya sepihak atau malah setengah sepihak #apalagi ini-_- bukan satu, bukan sendiri, bukan ego, tapi bersama.
Cara ngartiin yang sepihak memang beda, memang kelihatan sisi negatifnya atau malah lebih dari negatif, buruk. Cuma nggak pengen yang kayak gitu, dengan keadaan kayak gini pun aku cukup bersyukur. Nggak minta apa-apa juga, nggak mau ngekang atau maksain juga, cuma mau semuanya kelihatan "tampak" normal.
Nggak mau terlalu mikir jauh ke depan, mungkin sebatas jauh bukan "terlalu jauh". Nggak mau bikin sesuatunya rumit atau malah dibikin tambah rumit. Jalani apa yang ada sekarang, udah cukup. Pasti bakalan mengalir sendirinya. Dan sekali lagi, bukan berbeda. Bukan. Roda juga akan berputar, ingat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar